Dicintai Mawar Aku Tak Pernah Menyalahkan Durinya

WhatsApp Image 2017-12-20 at 12.48.48

“Tuhan, bila cintaku kepada Sinta terlarang, mengapa kau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku…”

Aku benar-benar lupa bagaimana pertemuan pertama kita saat itu, yang aku tau aku benar-benar takut.

Karena kamu rocker? Karena kamu bertato? Karena kamu penggemar beer?

Iya, mungkin.

Maaf jika aku egois, aku pemilih dan aku menilaimu tanpa melihat lebih dalam bagaimana kamu.

Lucunya, kamu membuat aku mudah untuk menghapus pemikiran busuk itu.

Kamu pandai membuat aku seperti perempuan istimewa, kamu pandai membuat aku tersenyum dan kebaikanmu membuat aku jatuh.

Kamu laki-laki romantis. Dan aku sangat bahagia pernah dicintai kamu, sosok laki-laki yang berandal namun baik hatinya.

Aku sangat senang berada disampingmu, aku sangat senang jika kau memberiku banyak hal yang belum pernah kutau.

Aku ingin, tapi aku tidak akan bisa.

(tidak akan bisa)

Sebenarnya apa aku ini, aku gadis yang tak pantas kau sinta kan. Aku hanyalah mozaik patah yang tak pernah bisa terangkai estetik lagi.

Tapi kamu, kamu melepaskan sebagian jiwamu untuk menggenggam tanganku.

Kini, aku tau tulus itu telah hilang. Dan aku mencoba menghapus perlahan keterbiasaanku denganmu. Sangat sakit namun aku tak perlu menahanmu singgah disini. Biarkan aku sebatas memimpikan, biarkan aku sebatas menanti pesanmu datang.

Aku sangat suka jika kau merindukan aku. Sangat suka, maaf aku bahagia jika kau kesakitan karena rindu.

Tapi aku tau kita tak pernah bisa bergandeng tangan lagi.

Maaf tak pernah bisa menerimamu, peran sinta padaku selalu antagonis.

Selamat tinggal.

Tinggalkan komentar